Tips

Dari kejauhan aku lihat semua sudah dilap, karpet sudah dipasang kembali. Kelihatannya semua sudah bersih. Aku pun keluar sambil menggenggam uang belasan ribu. Niatku memberi sedikit rejeki bagi tim bersih-bersih walaupun itu bukan sebuah keharusan.
Aku mengulurkan uangku kepada seorang ibu bermasker dan berpenampilan sangat sederhana yang berdiri persis di samping kendaraanku sambil mengucap terima kasih. Si ibu itu menerimanya dengan lambat sambil menatapku. Tentu saja aku tidak dapat menebak ekspresi wajahnya. Mungkin saat itu mukanya memancarkan aura terima kasih yang tak terhingga atas ketulusanku memberikan sedikit rejeki. (sok yes 😅)
Aku pun masuk ke kendaraanku sambil memandang keluar. Kulihat si ibu tadi berdiri di samping sebuah mobil yang kalau ditaksir harganya 2 kali lipat dari harga si Baboy (kendaraanku) dan langsung masuk ke mobil tersebut.
Perlahan namun pasti aku menginjak pedal gas. Tidak lagi kurasakan lagi ada pembatas-pembatas batu yang aku lindas. Sepertinya aku tidak akan kembali lagi ke tempat itu sebelum Corona pergi. Andaipun Corona pergi, aku akan tetap memakai masker, jenis masker yang sekalian bisa menutup mata dan ingatan orang-orang di sana kalau ada. LT

Leave a comment